Transformasi Industri Tekstil Bandung, Dari Tradisi Ke Inovasi
Transformasi Industri Tekstil Bandung, Dari Tradisi Ke Inovasi
Pada era kolonial, Kota Bandung menjadi pusat tekstil dikarenakan sejumlah faktor geografis, ekonomi dan historis. Secara geografis, Bandung memiliki iklim yang cocok untuk pertanian kapas pada masanya, serta dekat dengan sungai Citarum yang menyediakan sumber air untuk proses produksi tekstil, seperti pencelupan dan pencucian kain. Pemerintah Belanda membangun infrastruktur industri tekstil di daerah ini, termasuk pabrik pabrik di Majalaya, yang kemudian dikenal sebagai Kota Tekstil. Lokasinya yang strategis di Jawa Barat juga mempermudah distribusi hasil produksi ke berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri. Bandung berkembang menjadi pusat inovasi tekstil dengan kombinasi teknologi modern dan tradisi, didukung oleh tenaga kerja terampil yang melestarikan warisan lokal seperti batik dan tenun.
Setelah kemerdekaan, peran Bandung sebagai pusat tekstil diperkuat dengan kehadiran berbagai UMKM dan perusahaan besar yang berfokus pada konveksi dan fashion. Hingga kini, Bandung dikenal sebagai salah satu pusat tekstil utama di Indonesia karena tradisinya yang kuat dan dukungan dari ekosistem industri yang terus berkembang.
Kini tantangan baru yang dihadapi industri tekstil saat ini, seperti rantai pasok yang kompleks, efisiensi transaksi, dan kurangnya regulasi yang mendukung menjadi tujuan utama Poolapack hadir untuk bisa mendobrak hambatan tersebut, menyediakan solusi digital yang mempermudah pabrik dan pelaku industri tekstil dalam bertransaksi, berkolaborasi dan berkembang. Poolapack datang sebagai jembatan untuk menciptakan ekosistem tekstil yang modern, efisien dan inklusif, membantu industri ini tetap relevan dan dapat bersaing di tingkat global.