Industri Tekstil dan Geliatnya di 2022 yang Semakin Gokil
Industri Tekstil dan Geliatnya di 2022 yang Semakin Gokil
Poolapack – Industri tekstil adalah salah satu industri tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung industri tekstil nasional sudah menguasai 2% pasar global. Industri ini berperan penting terhadap pertumbuhan perekonomian nasional, PDB, dan juga tingkat penyerapan tenaga kerja. Dari segi penyerapan tenaga kerja, sektor ini menyerap 17% tenaga kerja di bidang manufaktur, dan pada 2024 kontribusi industri manufaktur yang didalamnya terdapat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ditargetkan mencapai 24% terhadap PDB. Kondisi ini tentu bukan menjadi suatu hal yang mengherankan lantaran besarnya jumlah penduduk tentu akan semakin meningkatkan permintaan terhadap industri tekstil dan produk tekstil (TPT) itu sendiri. Selain itu banyaknya keberagaman di Indonesia juga memunculkan banyaknya variasi kain dari berbagai daerah, sehingga ini menjadi salah satu industri unggulan di Indonesia.
Indonesia sudah menjadi rumah bagi industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara. Industri tekstil nasional bahkan disebut sudah bisa untuk berdaya saing global, adanya rantai pasok yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir membuat produk-produk yang dihasilkan berdaya saing global. Banyak merek pakaian internasional juga diproduksi di indonesia, selain karena faktor tenaga kerja yang murah, faktor lainnya adalah kualitas tekstil yang menjadi bahan baku pembuatan pakaian indonesia juga tergolong bagus. Beberapa merek pakaian tersebut diantaranya: Nike, Adidas, Uniqlo, Calvin Klein, dan beberapa nama populer lain. Data dari Bekraf menunjukan bahwa terdapat tiga industri sub-sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekspor, ketiganya yaitu: fashion (55,54%), kriya (39%), dan kuliner (6,31%).
Industri tekstil yang mengalami babak belur dihajar pandemi Covid-19 selama dua tahun berusaha untuk bangkit di tahun 2022. Ini juga sesuai dengan target pemerintah yang menjadikan tahun 2022 sebagai momentum kebangkitan perekonomian nasional. Pemerintah mematok angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5% sampai 5,5%, angka yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021. Industri subsektor manufaktur termasuk TPT diharapkan juga mampu mengalami pertumbuhan sebesar 5% di tahun 2022.
Industri TPT terus berupaya bangkit di tengah tekanan pandemi Covid-19. Kementerian Perekonomian telah membuat peta jalan making Indonesia 4.0 yang mana industri tekstil dan produk tekstil masuk ke dalam skala prioritas pemulihan karena memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian oleh pemerintah. Di akhir tahun 2021 setidaknya terdapat 9 industri tekstil yang melakukan ekspansi dengan nilai 10,5 triliun, dimana 2 triliun investasi dilakukan di Pulau Jawa, dan 8,5 triliun di Pulau Sumatra. Adanya ekspansi ini menandai optimisme para pelaku industri ini untuk menjadikan Indonesia basis produksi untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan pasar ekspor.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut setidaknya terdapat 96 perusahaan yang akan menanamkan modal dengan nilai investasi mencapai US$ 979,5 miliar di tahun 2022-2023. Dari data tersebut menunjukan bahwasanya industri tekstil masih menjadi industri yang sangat menjanjikan. Industri ini memiliki resistensi yang cukup tinggi dengan prospek pertumbuhan yang masih besar. Potensi ini semakin besar mengingat pemerintah telah membuat sebuah kebijakan mengenai substitusi impor 35% yang diyakini akan tercapai di tahun 2022 tentu membuat ruang gerak industri tekstil dalam negeri yang semakin cerah.
Poolapack sebagai salah satu marketplace yang saat ini bergerak di industri tekstil berusaha memberikan warna baru dalam industri tekstil di Indonesia, menerapkan konsep digitalisasi pabrik dengan membuka jalan agar pembeli/pemilik usaha (Pooler) dan juga para penjual/pemilik pabrik (Packer) bertemu secara langsung yang selama ini masih didominasi melalui perantara. Para pelaku bisnis yang memakai Poolapack bisa menyederhanakan rantai pasokan dengan memotong perantara yang biasanya mematok margin laba yang tinggi dan menaikan harga untuk end buyer.
Tujuan Poolapack sama dengan yang menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kontribusi industri TPT terhadap perekonomian. Kehadiran Poolpack yang sejalan dengan perkembangan arus teknologi informasi tentu menjadi sebuah keharusan mengingat semua sektor industri yang dituntut untuk beradaptasi dengan digitalisasi. Berbelanja di Poolapack tentu memberikan sebuah pengalaman yang menarik, selain menghemat efisiensi waktu dan biaya, berbelanja di Poolapack juga menangani masalah ketidaksesuaian MQO (Minimum Quality Order) pabrik yang tinggi dengan permintaan yang relatif rendah. Dengan mengusung slogan One Click to Industry mari berbelanja di Poolapack dengan transaksi yang lebih nyaman dan mudah.